"Batu Tujuh" Video Report On Ponjong Gunung Kidul Sutradara : & Dian Suci Rahmawati, Endah Ciptaning Puspitasari, Wijanarko Durasi : 00:00:57:28
Kembali mengingat masa kecil kita dulu. Mungkin itu yang menjadi pemikiran awal dari video ini. 'Batu Tujuh' merupakan salah satu permainan sederhana anak-anak di wilayah Ponjong, Gunung Kidul. Sederhana saja, permainan ini tidak membutuhkan alat dan biaya, bahkan bisa dimainkan beramai-ramai. Terlepas dari fenomena munculnya berbagai teknologi dari berbagai macam permainan, ternyata nyawa dari permainan-permainan tradisional masih terus hidup dan ada di sekitar kita.
"Neglect!" Video Report Support Greenmap Bicycle Sutradara : Anang Saptoto Durasi : 00:02:51:11
Ada sebuah spanduk berwarna kuning dengan panjang kurang lebih 7 meter, bertuliskan; "Bagi pengendara sepeda ontel, becak, andong, dan gerobak dorong. TAATILAH!!! Rambu-rambu lalu lintas demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan kita semua". (Tertanda Suzuki Mataram dan bekerjasama dengan Polda DIY). Lokasi pemasangan spanduk tersebut tepat di perempatan Gondomananujung timur jalan P. Senopati, salah satu perempatan padat kendaraan bermotor di Yogyakarta.
"Patient" Video Report Support Greenmap Bicycle Sutradara : Anang Saptoto & Andy Darmawan Durasi : 00:01:11:18
Tepatnya di perempatan UPN daerah seturan condong catur. Perempatan ini memakai fasilitas sumber tenaga matahari dan digital timer. Setiap harinya selalu dipadati penduduk sekitar, ditambah lalulalang mahasiswa UPN, YKPN, UII. Tempat dimana kendaraan bermotor sangat ramai, ribut, menimbulkan polusi dan berbahaya untuk pejalan kaki, pengendara sepeda.
"Renovasi Masjid dan Makam Kotagede" Video Report Renovation Sutradara : Endah Ciptaning Puspitasari & Dian Suci Rahmawati | Durasi : 10menit
Kompleks makam kuna yang berada di belakang Masjid Gedhe Mataram Kotagede menjadi tempat dimakamkannya para tokoh besar peletak daasar Kerajaan Mataram Islam mulai akhir abad 16. Setelah melalui rentang waktu lebih dari 400 tahun, kondisi fisik beberapa bagian bangunan di kompleks ini tidak lagi sekuat dahulu. Renovasi pun terjadilah selama kurun waktu empat tahun terakhir dibawah komando dinas-dinas pemerintah daerah. Ketika proses renovasi sudah terlanjur berjalan, pro kontra muncul bertubi-tubi, mulai dari masalah teknis, koordinasi, kewenangan, hingga tuntutan peran serta warga setempat. Banyak pihak mulai berpikir ada apa sebenarnya yang terjadi di balik pekerjaan berat tersebut. Apa boleh dikata, beberapa warga Kotagede sampai-sampai berkata, "Kita tak sempat menyaksikan kapan tembok ini dibangun, tetapi kini kita bisa menyaksikan kapan tembok ini dibongkar!”
"Mitos di Kotagede" Video Report On Kotagede Sutradara : Helianto | Durasi : 07:47:00
Ketika seseorang ditanya mengenai pengalamannya, biasanya dia akan bisa menjelaskannya dengan panjang lebar dan penuh semangat. Nah, apa jadinya jika pengalaman itu mitos yang tak jauh-jauh dari sifat mistik dan ghaib. Apalagi jika yang bercerita adalah warga Kotagede, yang tak lain adalah kawasan sakral bekas ibukota kerajaan Mataram Islam pada abad 16-17 yang saat ini telah berkembang menjadi sebuah kawasan permukiman yang cukup padat. Dari cerita pengalaman orang per orang yang ditemui bisa dikatakan hal-hal yang terkait dengan mitos dan berbagai kejadian aneh masih cukup mengakar dalam alam kehidupan budaya masyarakat Kotagede. Percaya atau tidak, itu tergantung dari diri kita sendiri dalam menerima segala perbedaan penafsiran.
"KIPO" Video Report On Kotagede Sutradara : Wijanarko & Andy Darmawan | Durasi : 08:30:00
Mungkin itu yang dapat digambarkan dari sekilas saat kita melihat sosok Kipo. Jangan ditanya soal rasanya sebelum Anda sendiri merasakannya sendiri. Rasa gula yang manis akan memberi suatu nuansa baru yang selalu akan mengingatkan kita akan makanan khas dari Kotagede ini.
Sebut saja Kipo. Orang pasti akan bertanya kenapa bisa disebut kipo. Dapat dipahami bahwa orang-orang Kotagede sangat kental dengan logat Jawa-nya dan dalam berinteraksi menanyakan “iki apa?” Untuk menunjuk sesuatu jenis makanan yang mereka belum ketahui namanya. Menjadi suatu kebiasaan pula untuk mengucapkan sesuatu tidak secara lengkap seperti kata “iki apa?”, tetapi cukup singkat dengan “kipo?” saja. Itulah yang berkembang hingga kita kenal sampai saat ini.
"Jalur Andong Pasar Gede-Beringharjo" Video Report On Kotagede Sutradara : Pitra Ayu | Durasi : 21:27:09
Andong sebagai angkutan umum ternyata sudah digunakan sejak 1940an. Selain itu andong juga menandai aktifnya jalur perdagangan dari Kotagede (Kraton yang lama) ke Kraton Yogyakarta. Seiring dengan terpusatnya pemerintahan maupun aktivitas perdaganan di pasar Beringharjo sebagai salah satu kelengkapan Kraton Yogyakarta.
Pada awalnya andong ini dimiliki oleh konglomerat-konglomerat Abangan (Kalang) yang berasal dari Kotagede, sebagai wujud kekayaan. Namun seiring perkembangannya pengelolaan andong tersebut dipegang oleh masyarakat santri dan difungsikan sebagai alat transportasi untuk berdagang hingga terbentuknya jalur andong pasar Gede-Beringharjo.
Video Report adalah sebuah metode pemetaan pengembangan Green Map di Yogyakarta dengan pendekatan audio visual partisipatoris. Outputnya adalah representasi video dan katalog yang memuat peta dan data-data dilapangan. Video Report dikelola mandiri oleh beberapa anak muda yang tangguh dan sangat berbakat dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini dimaksudkan agar tercipta sudut pandang baru dalam melihat dan menampung aspirasi masyarakat menjadi sebuah bentuk baru yang nantinya dapat dipelajari bersama. --Video Report Open Room : Jl. Kaliurang Km.5, Gg.Srikaloka CT II/12 Yogyakarta
Cp : 081578009382 (Anang), 081578018157 (Pitra)